Sabtu, 03 September 2011

Pekik Cinta

Tangis bukan mimpi di mata
Asam kau anggap manis yang terasa
Saat kau harus terpedaya cinta
Bukan dusta bila harus melunta
***
Kembali kau rengkuh
Dalam karut yang sungguh
Terkoar-koar pekik isakmu
Terangkai indah katamu dalam semu
***
Kembali kau raup
Duka nestapa saat surup
Nalarmu lumpuh laun meredup
Sejak embun pertama kau gugup
“Dengan cintakah kuharus hidup?”


(Zai,
Nestapa rona lembayung)
Juli, 2009

0 komentar:

Posting Komentar

Hai teman...
Berkomentarlah yang baik ya. Gunakan bahasa yang sopan, tak harus bahasa resmi pun tak apa. Yang penting, jangan menyinggung SARA dan SARU pastinya. hehe...
Terima kasih atas komentarnya!!

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management